Keunggulan Airin-Benyamin Diragukan
Sumber: http://m.kompas.com/news/read/data/2010.11.13.2343029
PAMULANG, Kompas.com - Hasil penghitungan cepat (quick count) oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) dan Konsultan Citra Indonesia (KCI) pada Pilkada Tangsel, Sabtu (13/11/10), yang mengunggulkan pasangan nomor urut 4, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, dianggap terlalu terburu-buru. Dengan selisih suara 0,26 persen dari pasangan nomor urut 3, Arsid -Andre Taulany, semestinya belum bisa dipastikan pemenang dalam pemilukada Tangsel ini.
Demikian disampaikan peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, saat ditemui di Pamulang, Sabtu (13/11/10) malam.
"Hasil Quick Count yg dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia tidak bisa disimpulkan bahwa Airin unggul dibandingkan Arsid. Karena selisih absolut antara Airin dan Arsid hanya 0,26 persen, yakni berada dalam Margin of Error yg dipakai quick count tersebut," katanya.
Menurut Burhanuddin, secara statistik, perbedaan yg tipis tersebut tak bisa memprediksi hasil akhir pilkada Tangsel. Untuk itu, KPUD dan Panwaslu harus memastikan penghitungan suara secara transparan dan fair.
"Selisih absolut antara Airin dan Arsid yg sangat tipis seharusnya membuat pelaksana quick count untuk menghindari klaim kemenangan pihak tertentu dan menyerahkan hasil final ke KPUD. Pelaksana quick count juga harus merilis hasil penghitungan setiap TPS yang jadi sampel agar bisa dibandingkan dengan data aktual di KPUD," kata Burhanuddin menambahkan.
Pernyataan peneliti ini dikeluarkan untuk merespons hasil penghitungan cepat LSI dan Konsultan KCI.
Sebagaimana diberitakan, LSI dan KCI merilis, pasangan Airin-Benyamin dengan perolehan suara mencapai 46,09 persen. Pasangan yang didukung 9 partai ini unggul tipis dari pasangan Arsid -Andre Taulany dengan perolehan suara 45,83 persen. Menyusul di belakangnya, dua pasangan dari jalur independen, yaitu Yayat Sudrajat-Norodom Sukarno (peroleh 5,87 persen) dan pasangan Rodhiyah Najibah -Sulaiman Yasin (2,21 persen).
Direktur Riset LSI, Arman Salam, mengatakan, Airin-Benyamin unggul tipis. Penghitungan cepat berdasarkan sampel suara yang masuk dari 284 TPS yang tersebar di tujuh kecamatan. Pengambilan suara dilakukan secara random, dengan margin error sebesar 1 persen.
Sumber: http://m.kompas.com/news/read/data/2010.11.13.2343029
PAMULANG, Kompas.com - Hasil penghitungan cepat (quick count) oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) dan Konsultan Citra Indonesia (KCI) pada Pilkada Tangsel, Sabtu (13/11/10), yang mengunggulkan pasangan nomor urut 4, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, dianggap terlalu terburu-buru. Dengan selisih suara 0,26 persen dari pasangan nomor urut 3, Arsid -Andre Taulany, semestinya belum bisa dipastikan pemenang dalam pemilukada Tangsel ini.
Demikian disampaikan peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, saat ditemui di Pamulang, Sabtu (13/11/10) malam.
"Hasil Quick Count yg dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia tidak bisa disimpulkan bahwa Airin unggul dibandingkan Arsid. Karena selisih absolut antara Airin dan Arsid hanya 0,26 persen, yakni berada dalam Margin of Error yg dipakai quick count tersebut," katanya.
Menurut Burhanuddin, secara statistik, perbedaan yg tipis tersebut tak bisa memprediksi hasil akhir pilkada Tangsel. Untuk itu, KPUD dan Panwaslu harus memastikan penghitungan suara secara transparan dan fair.
"Selisih absolut antara Airin dan Arsid yg sangat tipis seharusnya membuat pelaksana quick count untuk menghindari klaim kemenangan pihak tertentu dan menyerahkan hasil final ke KPUD. Pelaksana quick count juga harus merilis hasil penghitungan setiap TPS yang jadi sampel agar bisa dibandingkan dengan data aktual di KPUD," kata Burhanuddin menambahkan.
Pernyataan peneliti ini dikeluarkan untuk merespons hasil penghitungan cepat LSI dan Konsultan KCI.
Sebagaimana diberitakan, LSI dan KCI merilis, pasangan Airin-Benyamin dengan perolehan suara mencapai 46,09 persen. Pasangan yang didukung 9 partai ini unggul tipis dari pasangan Arsid -Andre Taulany dengan perolehan suara 45,83 persen. Menyusul di belakangnya, dua pasangan dari jalur independen, yaitu Yayat Sudrajat-Norodom Sukarno (peroleh 5,87 persen) dan pasangan Rodhiyah Najibah -Sulaiman Yasin (2,21 persen).
Direktur Riset LSI, Arman Salam, mengatakan, Airin-Benyamin unggul tipis. Penghitungan cepat berdasarkan sampel suara yang masuk dari 284 TPS yang tersebar di tujuh kecamatan. Pengambilan suara dilakukan secara random, dengan margin error sebesar 1 persen.